Tuesday 11 October 2011

Kisah DIA Ibuku # 1

Aku merengus geram, kalau diikutkan rasa hati  ingin saja aku meraung disitu, biar dia tahu apa yang terbuku disegenap jiwa kecil aku.

"Huh! itu tak boleh, ini tak boleh....Habis apa yang boleh...."

Hati kecil aku terusan mengomel yang bukan-bukan....Pedih terasa, wajahnya ku pandang masam mencuka. Tanda protes yang sudah terzahir pada riak wajah kecil aku. Namun dia tenang melihat kerenah aku, diam tanpa bicara, lagak yang tenang sehingga aku merasa dia tidak memahami perasaan aku yang bergolak didalam sana.

"Arghhhhhhh" Jerit hatiku merusuh.

Esoknya di pagi yang dingin, usai aku mandi ,bersiap dan menyarungkan uniform putih berkain biru gelap tua ditubuh mungil kecil, dia muncul tersenyum manis. Wajahnya tenang namun sarat dengan ketegasan. Tiba-tiba muncul dari segenap ruang tubuhku satu perasaan, menjalar kesegenaap urat pembuluh darahku, perasaan itu,ya perasaan itu.. rasa suam kasih sayang seorang ibu...Ya dia adalah ibuku, ibu yang bila kupandang wajahnya akan hadir seribu ketenangan, ibu yang bisa menghancurkan rusuh perasaan semalam.Aku tersenyum sendiri mengelamun bila melihat ibuku. Kesal kerana hadir dalam diri aku perasaan seperti semalam terhadap ibu.

"Nah, ini duit untuk beli buku tulis semalam" 

Lamunan aku terhenti bila mendengar suara lembut ibu, kulihat ditangannya punya kepingan wang, lantas dihulurkan buatku..Aku terlopong memandang.


"Yang selebihnya beli pensil.Pensil lama tu, dah pendek dah" 
sambung ibu..

Duit bertukar tangan, lantas ibu berlalu ke dapur, senyum itu tidak pernah luput diwajah ibu...Perasaan diri terasa hiba, bila diingat peristiwa semalam.....Ya ibu memahami perasaan aku yang mahu akan buku itu dan ibu lebih faham apa yang berada dalam perasaan aku, bagaimana mungkin aku berperasaan bahawa ibu tidak memahami aku? 

"Wahai ibuku, maafkan keterlanjuran bicara hatiku yang merungut walau tak pernah aku luahkan, namun dikau tetap memahaminya.Maafkan diriku yang kadang-kadang terlepas pandang akan kesusahan dirimu...namun tetap kau bersabar"
Lantas ku menuju kedapur, ku pegang tangan ibu ku salami dan kukucup mesra.Ku pandang wajah ibu...

"...maafkan diriku...Maa..."  
 Getus hati kecilku tanpa ada bicara yang terluah.




p/s : semoga roh mu dicucuri rahmatNYa...setiap memori akan tetap segar diingatan...dan akan ku garap setiap kenangan lampau diruang kecil ini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...